Hunian yang berada di kawasan Jakarta Barat ini terletak di atas lahan huk sehingga bentuk fasade bangunan bisa dibuat menarik dengan lebar bangunan yang memadai. Bangunan ini didesain dengan mengadob gaya klasik kolonial, sesuai dengan pilihan pemilik, dengan detail-detail arsitektur klasik  yang disederhanakan dan diharapkan bangunan seluas 3,5 lantai ini bisa mendapatkan kesan bangunan klasik tetapi lebih modern.

Karena bangunan ini terletak di lahan huk sehingga banyak luasan lahan yang terpotong karena aturan izin (GSB) sehingga pemakaian dinding untuk sekat semaksimal mungkin dihindari. Solusinya adalah  pembagian ruang banyak diolah dengan cara pemakaian border lantai dan gawangan ruangan. Interiornya didominasi warna abu dan putih, monokrom warna juga diterapkan dalam pemilihan furniture dan asesorisnya. Pada area tangga utama pola lantai marmer “bookmatch” untuk mendapatkan aksen lebih pada ruangan tersebut. Void yang menembus lantai dua dapat memberikan kesan luas sekaligus mewah.

Jenis furniture yang dipilih adalah yang bermaterial kain, hal ini untuk mendapatka kesan ruangan agar lebih santai. Pemakaian “loose furniture” pada area ini lebih sedikit, agar kesan ruangan terasa luas dan “clean”. Sedangkan untuk elemen interior yang digunakan selain panel dinding berprofile, juga custom printed wallpaper yang menjadi aksen sekaligua background furniture-furniture yang dipilih.

Karena posisi ruang tidur utama berada pada pojok bangunan, ruangan interiornya yang tercipta sedikit berkesan membundar ( segi 8). Kelebihannya adalah bisa mendapatkan pandangan ke outdoor kurang lebih 270 derajad dan memiliki pencahayaan yang baik. Tempat tidur berada pada posisi tengah ruang yang dibatasi partisi rendah pada posisi headbord, dan di belakangnya diposisikan meja tulis sehingga pada saat posisi di meja tulis atau di tempat tidur tetap masih dalam satu orientasi terhadap TV di depannya. Ruang tidur utama ini juga dilengkapi fasilitas walk in closet yang didesain cantik dan bathroom.

Sumber : Asrinesia