Karya Manis Andra Matin Sabet Penghargaan Aga Khan 2022
Administrator
12.Oct.2022

“Arsitektur terbaik dapat mencerminkan aspirasi komunitas, dan membawa identitas serta memori budaya dengan inovasi dan teknologi baru.”

 

Andra Matin, arsitek yang berhasil membawa nama Bandara Internasional Banyuwangi dikenal dunia dengan design arsitektur memukaunya. Bandara Internasional Banyuwangi berhasil menyisihkan 463 nominasi bangunan arsitektur terbaik dari berbagai negara dan berhasil masuk kedalam 6 proyek yang menjadi pemenang Aga Khan Award for Architecture (AKAA) 2022. Aga Khan Award adalah salah satu kompetisi arsitektur yang dianggap paling ketat di dunia yang memperebutkan hadiah sebesar US$ 1 Juta. Penghargaan ini telah mengakui 121 proyek sejak siklus pertama di tahun 1977.

 

 

Bandara ini memiliki luas terminal penumpang 7.000 meter persegi dengan kapasitas penumpang yang bisa mencapai 3 juta penumpang/tahun. Bandara Internasional Banyuwangi memiliki landasan pacu sepanjang 2.250 meter dengan ketebalan 40 Pavement Classification Number (PCN) Bandara Banyuwangi sudah masuk ke dalam Bandara Internasional.

 

Bandara Internasional Banyuwangi dianggap menjadi game-changer bagi arsitektur bandara karena design “green airport”nya yang unik. Dengan menggunakan skema pembangunan yang bersandar pada sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, bandara ini dibangun dengan cara inovatif dan dapat menginspirasi bandara-bandara lainnya.

 

 

Berdiri di atas lautan sawah, gedung ini berhasil menjadi sebuah wahana terpusat yang memadukan arsitektur gaya modern yang dibalut dengan design adat, fungsionalitas, dan berlatar pada disposisi yang mulus namun tampak. Beratapkan rumput hijau, Sunroof sebagai penerangan tanpa listrik, dan dengan bangunan bentuk Udeng yang semakin membuat suasana semakin sejuk, dan tentunya ramah lingkungan. Atapnya juga dirancang menjadi dua bagian dengan fungsi untuk memudahkan dan membedakan terminal keberangkatan dan kedatangan. Keduanya terinspirasi dari ikat kepala atau udeng tradisional Suku Oseng khas Banyuwangi. Perpaduan aksen artistik kontemporer yang kental akan adat Osing menjadikan Bandara Banyuwangi sangat kental dan apik menjadi Icon dari kota Banyuwangi.

 

Bandara Banyuwangi juga didukung dengan fasilitas stormwater management kawasan dimana berfungsi untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah, meresapkan air limpasan hujan untuk digunakan sebagai sumber air alternatif guna mendukung keperluan operasional bandara. Oleh karena itu disekitaran bandara terdapat banyak kolam dan pohon.


Tags : Andra Matin, Aga Khan Award, Bandara Banyuwangi, Arsiterktur, Design
Recently Submitted Blog Posts
Must Read
Hyde Residence Hadir Mengusung Konsep Kota Melbourne

Sejak dilaunching pertama kali beberapa bulan lalu, HYDE Residence disambut masyarakat yang ditandai dengan terjualnya unit hingga mencapai 70%.

BINCANG BANGUNESIA – STUDIO ARSITEK TROPIS

Tim Bangunesia berkesempatan untuk menemui salah satu biro arsitek yang sebelumnya juga tergabung menjadi Host Partner pada acara IndoBuildTech Expo 2019

Bangunan Sensasional Nan Cerdas Dari Belanda

Bukan hanya tersohor dengan bunga tulip dan kincir anginnya, Belanda ternyata juga memiliki bangunan sensasional. Gedung menjadi bernama The Edge ini baru saja diberi penghargaan ‘The Smartest Building in The World ‘ oleh Building Research Establishment Environmental Assessment Methodology (BREEAM).