16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya
Administrator
9.Feb.2019

Saat menjelajahi kota-kota besar di Indonesia, terutama di daerah kota tua, rumah kolonial menjadi ikon penting yang menceritakan sejarah dan warisan peninggalan Belanda. Sejarah, seni, desain dan arsitektur merupakan satu kesatuan dan tidak bisa terlepaskan. 

Lalu saat berpindah ke kawasan Tangerang, begitu banyak rumah modern dan rumah minimalis yang dijadikan gaya perumahan cluster. Beda lagi, jika kita beranjak ke kawasan Jakarta Utara, rumah bergaya Mediteranian kerap menjadi tipe arsitektur rumah yang digemari dan nampak seragam dengan pertokoannya.

 

Begitu banyak istilah arsitektur rumah, seperti minimalis modern, skandinavian, industrial, tropis modern, dan masih banyak lagi. Istilah ini seringkali kita baca atau dengar berdengung di media massa untuk menunjuk sebuah bangunan yang dianggap menerapkan gaya atau tren arsitektur/interior masa kini. Tujuannya agar dapat memperoleh kesan rumah atau bangunan yang dirancang dengan gaya baru, modern dan berselera kekinian.

 

Sayangnya, tidak banyak masyarakat yang paham bahwa sebutan itu bermakna sangat jauh dari khasanah arsitektur dan desain interior. Banyak juga masyarakat awam yang menyangka bahwa gaya minimalis modern itu baru lahir sepuluh tahun terakhir. Bila dicermati oleh kalangan yang lebih paham, ternyata bukan gaya minimalis apalagi modern. Tapi kadangkala ada American Classic, Art Deco dan bahkan menyelip sentuhan aliran lain.

 

Melalui artikel ini, CASA Indonesia merangkum macam-macam arsitektur rumah yang tak lekang oleh waktu dan sangat populer hingga masa kini. Terdapat juga sejarah tentang setiap gaya rumah agar Anda bisa memahami perjalanan gaya desain tersebut.

1. Rumah Minimalis yang Sudah ada Sejak Tahun 1980

Ciri khas rumah minimalis adalah menggunakan dak beton, mengikuti bentuk dasar (berbentuk kotak), polos atau tanpa ornamen, dan menggunakan maksimal dua kombinasi material.  Teorinya rumah minimalis menggunakan cat dinding berwarna monokrom. Menyoal sebutan minimalis sebenarnya lebih banyak dipengaruhi paham aliran Zen dari Jepang.

Arsitek Amerika Frank Lloyd Wright mengadaptasi beberapa hal yang Zen seperti pintu geser dari desain rumah-rumah tradisional Jepang melalui karya rumahnya tahun 1930-an. Konsep arsitektur rumah minimalis kemudian bergerak perkembangannya pada akhir 1980an di London dan New York. Sejalan dengan yang terjadi pada perkembangan industri fashion yang “lelah” dengan segala atribut maksimalis pada era sebelumnya di tahun 1980an: big hair, big makeup, big prints, big shoulder dan semua hal yang diperbesar.

Pada arsitektur minimalis biasanya 'membuang' segala hal menjadi sesuatu agar mencapai esensi nilai kesederhanaan, namun memiliki nilai berkualitas sangat tinggi. Detailnya yang rapi, presisi, jujur dan tidak mengada-ada hingga terlihat pada semua bagian bangunan dan ruang.
 

2. Rumah Modern yang Hadir di Seluruh Dunia

Desain rumah modern sering disandingkan dengan rumah minimalis. Meskipun bisa dibenarkan, namun ada perbedaan yang mencolok untuk memisahkan antara dua desain tersebut. Rumah modern memiliki bentuk atap segitiga, sedangkan rumah minimalis identik dengan atap dak beton (atap rata).

Rumah modern memiliki sumber pencahayaan yang baik dengan aplikasi jendela besar. Untuk rumah modern, hadirkan jendela atau bukaan yang memadai di rumah Anda, agar sirkulasi udara bisa mengalir dengan baik. Pastikan arah mata angin rumah Anda. Hindari meletakkan jendela di dinding yang menghadap arah barat, karena rumah akan terasa panas.

Mengacu dari buku “Simon and Schuters's Pocket Guide to Architecture” (1986) oleh Patrick Nuttgens, sejumlah arsitek besar di Eropa pernah mengadakan pertemuan di tahun 1928 dalam Congres Internationaux d'Architecture Moderne (CIAM). Menetapkan bahwa kesepakatan ciri khas arsitektur modern ditandai oleh tiadanya ornamentasi atau hiasan, struktur atap yang rata, dominasi garis-garis persegi panjang, dinding putih dan keberadaan jendela yang besar-besar. 

 

3. Rumah Modern Tropis yang cocok untuk Indonesia

Negara Indonesia yang menjuntai di garis Khatulistiwa membuat negara kepulauan ini memiliki iklim tropis yang hangat. Berbeda dengan negara-negara yang berada di utara maupun selatan garis Khatulistiwa dengan iklim empat musim, negara dengan iklim tropis hanya memiliki dua musim utama yaitu penghujan dan kemarau.

Oleh sebab itu, sejak zaman dahulu nenek moyang bangsa Indonesia bahkan sudah merancang rumah-rumah tradisional yang cocok dengan iklim tropis tersebut. Iklim tropis memiliki beberapa karakter khusus seperti curah hujan yang lebat, suhu rata-rata sepanjang tahun yang hangat, dan kelembaban yang tinggi.

Hingga kini, rumah dengan desain tropis masih menjadi tren yang layak diaplikasikan di Indonesia. Ada sedikit salah kaprah yang menyebut bila desain tropis sama dengan rumah berdesain modern dan minimalis. Namun, sebetulnya ada lima hal yang patut diperhatikan tentang rumah modern tropis bila Anda ingin membuat rumah dengan desain tropis yang tepat.

 
 

4. Arsitektur Rumah Klasik yang Tak Lepas dari Unsur Detail

Definisi gaya klasik memang tidak dapat dipisahkan dari pembagian zaman dan pergerakan kesenian Eropa. Kedua faktor inilah yang menjadi landasan bentuk bangunan serta interior pada masa itu. Yunani dan Romawi kuno dengan peninggalan bangunan kokoh tinggi berpilar.

 

Pada abad pertengahan terdapat era Gothic, dengan karakter bangunan menggunakan batu bata serta ciri detail lancip membentuk arah panah. Lukisan dalam bentuk fresco dan panel pada interior juga mulai muncul pada era ini. Zaman pembaharuan, Renaissance, mengubah tatanan kultur Eropa yang dimulai dari kebangkitan agama Kristiani yang terpecah. Pada masa ini dikenal pergerakan Baroque yang ditandai dengan perkembangan seni yang lebih dinamis mengikuti ekspresi emosi.

Diikuti era Rococo, saat karya seni dan arsitektur semakin berwarna, penuh dengan hiasan yang terkesan playful. Selain berdasarkan era, perbedaan asal negara merupakan hal krusial lainnya dalam membedakan ragam aliran klasik. Berdasarkan perkembangan penerapannya, pembagian ini yang sekarang umum dipakai.

 

5. Gaya Rumah Klasik Kolonial

Arsitektur kolonial di Indonesia adalah arsitektur Eropa Barat dari Belanda yang dibawa ke Indonesia dengan misi kolonialisme namun akhirnya berkembang setelah melihat budaya dan iklim disini. Arsitektur ini memiliki pengaruh besar dan kerap menjadi mind set baru bagi masyarakat Indonesia jaman itu.

Langgam dari negara Belanda ini dipercayai menjadi akar dari arsitektur modern di Indonesia. Hampir di seluruh negara bekas jajahan negara-negara Eropa, gaya kolonial muncul dan berkembang. Walau langgam dan detailnya berbeda di setiap negara, semuanya mempunyai prinsip yang sama, yaitu adaptasi gaya arsitektur dan interior Eropa yang kental bercampur dengan budaya negara jajahan. Di Indonesia sendiri bangunan kolonial masih dapat dijumpai, misalnya di kawasan Menteng, Jakarta, Semarang, Bandung, Medan, berbagai museum serta Istana Negara.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Serapan gaya Eropa, pengaruh dari Belanda maupun Inggris terlihat dari bentuk bangunan seperti penggunaan pilar dan detail kusen jendela, meski lantai, dinding serta ornamen dinding dibuat sesuai adaptasi iklim dan material asal Indonesia. Furnitur klasik Eropa bersanding dengan hiasan asli Nusantara maupun Oriental menjadi ciri khas interior gaya kolonial.

6. Rumah Klasik Italia

Bentuk luar bangunan tampak lebih sederhana dibanding gaya klasik Prancis. Sistine Chapel di Vatican dan Palazzo Farnese di Roma merupakan contoh representasi bangunan klasik Italia. Di dalamnya, hampir seluruh dinding penuh dengan lukisan yang disebut fresco.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Langit-langit yang membentuk kubah atau vault tidak menjadi ciri semata, namun struktur tersebut juga menjadikan bangunan lebih aman. Warna bold seperti merah, hijau dan sentuhan emas menjadi warna khas gaya interior klasik Italia.

Lantai biasanya dari bahan marmer atau kayu, membentuk motif yang repetitif maupun mosaik, sedangkan dekorasi dinding berupa cornice yang berlapis-lapis.

7. American Classic

Sama seperti sejarah negara ini, gaya klasik Amerika sangat terpengaruh oleh pergerakan seni dan arsitektur negara-negara Eropa. Bahkan pengaruh Inggris dan Prancis masih terlihat kental pada bentuk furnitur dan hiasan.

Selain itu, ada juga gaya lain yaitu traditional country yang berhubungan dekat serta kini juga mulai bercampur. Secara keseluruhan gaya klasik Amerika tergolong lebih ringan dan berkesan homey. Pengaturan interior disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Warna natural seperti krem, cokelat dan putih, juga ditemui sentuhan warna-warna muda. Cornice dibuat lebih sederhana serta wallpaper yang dipakai berwarna cerah dengan motif cenderung polos. Ornamen interior didominasi dengan material kayu. Gaya Amerika ini menampilkan suasana elegan namun tetap terlihat kasual sebab minim detail-detail kompleks.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Permainan profil dengan bentuk yang tak terlalu rumit juga menjadi andalan desain tersebut. Lis plafon atau cornice misalnya; diaplikasikan sebagai hiasan horizontal yang menandai elemen bangunan, misalnya pada tiang, dinding, atau kusen jendela dan pintu.

 

8. Rumah Klasik bergaya Prancis

Menyebut gaya klasik Prancis, khalayak biasanya langsung terbayang istana Versailles. Kemegahan istana ini memang telah sering menjadi inspirasi. Bentuk luar bangunan klasik Prancis cenderung dekoratif, mulai dari atap berwarna maupun jendela besar berornamen.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Biru, emas dan putih menjadi warna yang mendominasi pada eksterior maupun interior. Penggunaan panel membingkai dinding yang terkadang dikompilasi dengan wallpaper.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Ciri khas lain adalah Chandelier kristal yang menjuntai dari langit-langit serta furniturnya seperti armchair, kabinet serta meja berkontur gelombang dengan detail ukiran cantik.

 

9. Rumah Kontemporer

Definisi kata kontemporer adalah masa kini atau masa sekarang, jadi rumah dengan desain kontemporer tentu akan berubah dari masa ke masa. Rumah kontemporer di tahun 2000 awal tentu akan berbeda dengan desain rumah kontemporer di tahun 2020 mendatang. Jadi desain rumah kontemporer akan selalu mengikuti perkembangan dan tren desain di masa itu. Rumah kontemporer kerap disamakan dengan rumah modern, namun sebetulnya secara sejarah itu bukanlah hal yang tepat.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Desain kontemporer adalah gaya desain atau arsitektur yang tenar di abad ke-21. Mengutip dari interiordesign.id, gaya ini diawali sebagai penggabungan berbagai gaya, secara bertahap desain kontemporer mengembangkan eksklusivitasnya sendiri. Desain kontemporer tidak saja meminjam beberapa elemen dan unsur dari modernisme atau gaya modern, namun juga mengambil beberapa elemen dari art deco, dekonstruktivisme, futuristik dan beberapa gaya interior lainnya.

Desain kontemporer kerap terfokus pada desain ramah lingkungan yang hemat energi dan menggabungkan bahan daur ulang. Sudah menjadi hal yang biasa melihat tanaman menghiasi atap bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi dan meningkatkan kualitas udara luar. Penggunaan bahan-bahan alami, menghadirkan tanaman hias, dan memadukan bangunan dengan lingkungan alami adalah ciri khas dari rumah kontemporer. 

 

10. Rumah Art Deco

Langgam Art Deco bisa disebut sebagai periode arsitektur yang unik, yaitu terjadi antara dua Perang Dunia, antara tahun 1920 sampai 1939. Periode setelah itu, yaitu sekitar tahun 1950-an masih ada karya arsitektur bernafaskan Art Deco, namun hanya merupakan kelanjutan dari gaya tahun-tahun sebelumnya. Pada dasarnya Art Deco sendiri lahir karena adanya gerakan modernisme, yaitu tuntutan estetika menuju bentuk sederhana, membebaskan diri dari arsitektur klasik.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Karakter yang paling utama adalah bentuk geometris murni dan kesederhanaan. Kita mengenal langgam Art Deco dalam empat klasifikasi, yaitu floral deco, streamline deco, zigzag deco, dan neo-classical deco. Di Indonesia hanya diaplikasikan dua langgam pertama, yaitu floral deco dan streamline deco, dan jarang sekali ditemukan klasifikasi ketiga dan keempat.

 

16 Macam Arsitektur Rumah Paling Populer dan Sejarahnya

 

Di Asia sendiri hanya ada tiga kota yang memiliki koleksi bangunan dengan langgam arsitektur Art Deco yang signifikan, yaitu Shanghai, Bombay, dan Bandung, selain kota-kota di dunia yang terkenal dengan Art Deco-nya seperti Miami.


Tags : arsitektur rumah, bangunan, residence, bangunesia, indobuildtech
Recently Submitted Blog Posts
Must Read
Adem Bak di Dalam Hutan, 6 Ide Kamar Mandi berhias Tanaman Ini Bikin Betah

kamar mandi, kamar mandi berhias tanaman, interior kamar mandi, kamar mandi adem, kamar mandi hijau, dekorasi kamar mandi, kamar mandi menarik, kamar mandi gaya rustik, kamar mandi tradisional, kamar mandi modren

Ikatan Mahasiswa Sipil Universitas Indonesia Kembali Menggelar Acara The 17th CENS UI “CONSTRUCTION REVOLUTION”

The 17th Civil Engineering National Summit Universitas Indonesia (CENS UI) resmi dilaksanakan di Ballroom Pullman Hotel Central Park, Jakarta

Pengaruh Desain Lantai Untuk Menaikkan Jual dan sewa Properti

Dengan ukuran yang tidak terlalu besar maka lantai ruang mandi tentunya memakai lantai jenis mini. Sehingga kamar mandi tidak terekam sempit