Musim Virus Corona Kurangi Jalan-jalan, Saatnya Beli Hunian
Administrator
23.Mar.2020

Jakarta, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mendorong perekonomian tetap tumbuh di tengah penyebaran virus corona melalui berbagai stimulus.

 

Kebijakan tersebut berupa insentif kepada beberapa sektor yang terdampak langsung virus corona seperti pariwisata dan juga ke sektor pendorong konsumsi masyarakat seperti kartu sembako hingga properti dengan memberikan subsidi selisih bunga dan bantuan uang muka.  

 

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com menyatakan pemerintah telah menyepakati beberapa stimulus ekonomi dimana di sektor perumahan pemerintah telah menganggarkan Rp 1,5 triliun untuk subsidi terkait kepemilikan rumah dalam APBN 2020. 

 

Subsidi ini akan direalisasikan pada April mendatang dengan alokasi Rp 800 miliar untuk subsidi selisih bunga (SSB) dan Rp 700 miliar untuk subsidi bantuan uang muka (SBUM).

 

"Konsumen yang menerima subsidi selisih bunga hanya akan menanggung bunga 5 persen selama 10 tahun. Sementara subsidi uang muka, akan membuat konsumen lebih ringan ketika membayar uang muka pembelian rumah. Kebijakan subsidi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap sektor properti, termasuk membuka peluang bagi generasi milenial yang akan membeli rumah,” jelas Ike.

 

Hal ini juga sejalan dengan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020 dimana menunjukkan bahwa 54% dari generasi milenial saat ini belum memiliki properti, dan 29% dari generasi milenial masih hidup dengan orangtua. 

 

Berdasarkan hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020, generasi milenial berharap bisa membeli rumah di wilayah DKI Jakarta atau Tangerang. 

 

Dengan budget sebagian besar 79% di angka maksimal Rp 790 juta, realitanya akan sulit bagi mereka untuk bisa membeli rumah di DKI Jakarta yang harganya mulai dari Rp 800 juta. Padahal, sebagian besar (40%) mereka berharap akan membeli rumah dalam 1-2 tahun ke depan.

 

Sebanyak 75% dari generasi milenial memiliki persepsi bahwa bunga bank tinggi walaupun kenyataannya bunga bank tidak naik dalam 1 tahun terakhir bahkan cenderung turun. 

 

Hal lain yang juga menarik adalah 29% generasi milenial cenderung memilih bank syariah dengan alasan beralasan karena bunga bank konvensional terlalu tinggi. Kenyataannya, KPR syariah secara efektif dapat membuat biaya menjadi lebih tinggi.

 

“Selagi musim virus corona seperti sekarang ini yang membuat banyak wisatawan mengurungkan perjalanannya, generasi milenial yang biasanya suka jalan-jalan traveling ke berbagai tempat di Indonesia maupun penjuru dunia, bisa memanfaatkan anggaran traveling-nya tersebut dialihkan untuk membeli rumah. Apalagi secara keseluruhan, pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers’ market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti,” tutup Ike. - Industry.co.id


Tags : hunian, properti, investasi, corona, covid-19, Ike Hamdan, rumah.com, millenial punya properti, kpr syariah
Recently Submitted Blog Posts
Must Read
Pandemi COVID-19 Merubah Pola Kebiasaan dan Perilaku Dunia Usaha

Memasuki bulan keempat di tahun 2020, iklim bisnis tanah air sedang lesu karena wabah pandemi COVID-19 yang sedang merebak.

Memaksimalkan Kekuatan Ekonomi Digital di Era Industri 4.0

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memaksimalkan potensi dari penerapan ekonomi digital pada era industri 4.0.

System Can 3-D Print an Entire Building

Tech could enable faster, cheaper, more adaptable building construction