Ramai-Ramai ke Digital Pasarkan Properti. Apa Keunggulannya?
Administrator
2.Apr.2019

Indonesia adalah salah satu portal pencarian properti yang baru masuk pada 2016 lalu ke Indonesia. Tahun lalu, mereka juga mengakuisisi situs urbanindo untuk semakin memperluas jaringan listing mereka.

Menurut Irvan, Country Manager 99.co Indonesia saat ini pemain-pemain di online semakin banyak. “Dulu waktu tahun 2016, 2017, pemain di online masih sedikit. Tapi sekarang bukan cuma portal yang main di online, tapi juga agen-agen properti main di online,” ungkap Irvan.

Irvan menambahkan, sekarang malah ada beberapa media agency yang fokus untuk ngerjain order-order dari agen properti. “Karena agen properti cuma main di offline seperti pameran, mereka pikir leads-nya enggak nambah-nambah. Akhirnya sekarang mereka asyik main online juga,” ujar Irvan.

Menanggapi ramainya dunia digital ini, Untung beranggapan justru ini agak telat. “Kalau untuk menjaring pembeli, teknologi properti sudah melakukan hal itu. Tapi justru agen properti, dabdeveloper yang harus diakui agak terlambat. Karakternya, mohon maaf agak gaptek. Masa kalah sama tukang ojek, sedangkan pembeli propertinya sudah melek digital dari beberapa tahun lalu,” papar Untung,

Pembeli dari Online Meningkat

Pendapat Ignatius Untung tampaknya benar. Data 99.co Indonesia menunjukan adanya peningkatan pembeli properti yang mendapatkan informasi dari online, meskipun sumbangan pembeli dari offline masih jauh lebih besar. Secara gabungan (99.co Indonesia dan urbanindo), Irvan mengklaim bahwa visitor mereka bisa mencapai 2 juta per bulan.
Karena bermain di segmen primary, Irvan melihat pembeli real dari online semakin besar setiap tahunnya. Kita lihat di tahun 2017, proporsi pembeli dari offline dan online berbanding 70% : 30%,” ujar Irvan.

Di tahun 2018, karena 99.co Indonesia semakin banyak berbagi insentif ke para agennya, maka penjualan di segmen primary pun semakin meningkat. “Di tahun 2018, proporsi pembeli offline dan online naik jadi 60% 40%,” rinci Irvan.

Di dua bulan pertama 2019 ini, bahkan pembeli dari online sudah menunjukan tren yang sangat baik. “Di bulan Januari Februari ini proporsi offline dan online sudah di angka 50 % 50%,” ujar Irvan. Saat ini, 99.co Indonesia bekerja sama secara eksklusif dengan sekitar 20 proyek properti. Jumlah properti ini ia dibatasi agar agen bisa lebih fokus berjualan. “Kalau proyeknya terlalu banyak agen malah tidak fokus,” celotehnya.

Tak cuma itu, dengan kerja sama eksklusif, Irvan juga mengincar transaksi lebih besar lagi setiap kuartalnya. “Setiap kuartal biasanya kami bisa mencapai transaksi Rp250 miliar sampai Rp350 miliar. Bahkan pernah sampai Rp400 miliar. Cuma agaknya dua bulan pertama ini agak berat,” ujar Irvan.

Irvan mengaku bahwa akuisisi urbanindo tahun lalu tidak berdampak sama sePatra Land Amarta Apartment ke transaksi di 99.co Indonesia. “Kalau kita lihat pengunjung di urbanindo itu 80% itu agen dan 20% itu end user sehingga tidak berdampak bagi kami,” ujarnya. Untuk itu, lanjut Irvan, tahun lalu mereka sedang menyehatkan situs urbanindo agar di tahun ini dapat meningkat performa perusahaan. MPI RSG

 

Sumber : Properti Indonesia


Tags : digital properti, properti indonesia, properti buyer, agency, bangunesia, indobuildtech
Recently Submitted Blog Posts
Must Read
Inspirasi Cermat Pemakaian Wallpaper di Rumah Modern

Elemen interior apakah yang tersirat dibenak Anda ketika ingin menyuntikkan suasana baru di hunian?

Ambiance Booster

Sukses membuat pesta di area publik atau resto sudah menjadi hal yang biasa

Tips “Murah” Membuat Rumah Terlihat Mewah

Rasanya ingin sekali memberikan desain terbaik ketika baru membeli rumah.