

Seringkah Anda mendengar kata industrial design, namun bingung apa bedanya dengan product design / desain produk?
Bicara mengenai desain produk, tentu di dalam bayangan terbesit sebuah furnitur, seperti kursi dan meja. Itu benar, namun sebenarnya desain produk itu lebih luas daripada itu. Mobil, sepatu, peralatan elektronik pun termasuk dalam ranah desain produk. Namun di balik itu, ada satu aspek yang tidak bisa dilepaskan dari desain produk, yaitu industrial design. Berikut adalah definisi mengenai industrial designmenurut World Design Organization;
"Industrial design merupakan proses dalam menyelesaikan masalah kebutuhan sehari-hari yang menghasilkan sebuah inovasi, kesuksesan bisnis, serta memperbaiki taraf hidup melalui produk, sistem, servis, dan pengalaman. Mengandalkan kreativitas untuk menghadirkan solusi, ide tentang industrial designmencoba menghapus batasan-batasan dalam perkembangan proses kreasi produk terkesan mustahil untuk direalisasikan. Perkembangan yang ada tentunya bergantung pada teknologi, riset, serta, kebutuhan pelanggan."
Oleh definisi tersebut dapat dimengerti bahwa industrial design merupakan ranah studi yang menaungi product design. Yang membedakan dua pemahaman tersebut adalah, industrial design identik dengan kegiatan merancang dan memproduksi barang-barang dalam skala besar untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari, sedangkan desain produk lebih cenderung menunjukkan proses mendesain barang dengan kegunaan yang baik tanpa menghilangkan nilai estetik dari suatu produk.

Deretan nama-nama desainer produk mancanegara, seperti Alessandro Mendini, Giulio Cappellini, Tom Dixon, Phillipe Starck, Eero Saarinen, dan Norman Bel Geddes memiliki peran penting untuk perkembangan industrial design secara global. Selain itu, Di Indonesia kita punya Alvin Tjitrowirjo, Joshua simanjutak, Singgih S. Kartono, Harry Mawardi, Denny Priyatna, Abie Abdillah, serta masih banyak lagi desainer produk Tanah Air yang terus menerus menghadirkan inovasi dalam setiap produk yang dirancang.
Selain nama-nama tersebut, banyak juga desainer interior dan arsitek yang merangkap menjadi desainer produk dan sebaliknya. Gianni Tanini dan Pola Ciarmatori Tainini adalah salah satu kisah sukses dari duo arsitek yang mendirikan bran sanitasi sejak tahun 1989 bernama Devon&Devon.


Banyak universitas juga di Indonesia yang memiliki jurusan atau program studi desain produk, di antaranya adalah Insitut Teknologi Bandung, Universitas Pelita Harapan, Universitas Trisakti, Institut Teknologi Sepuluh November, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Perlu diketahui, meskipun memiliki nama jurusan yang sama, kurikulum yang ditawarkan bisa berbeda. Namun, kesamaan yang akan ditemukan adalah Negara Italia menjadi kiblat dari Eropa dan Jepang sebagai perwakilan di Asia untuk desain produk atau industrial design.
Jadi, jika Anda sudah senang menggambar mobil, pesawat, sepatu, kursi, atau segala macam yang akan memenuhi kebutuhan manusia dan mampu menyelesaikan masalah di kehidupan sehari-hari, memilih program studi desain produk bisa jadi pilihan terbaik untuk memantapkan career path Anda.

Setelah sukses menyelenggarakan The 17th IndoBuildTech Expo di ICE BSD- City pada bulan Maret lalu

Dalam masa pandemik virus corona Covid-19 membersihkan rumah adalah suatu keharusan dalam upaya mencegah penyebaran infeksi.

OMAH Library launched their latest publication titled Titik Awal, through a series of event on December 8 to 9, 2018