

KAWASAN selatan Jakarta khususnya di kawasan Sentul Selatan- Bogor, semakin favorit sebagai lokasi hunian yang ideal. Ibarat gadis belia yang baru beranjak dewasa, Sentul saat ini semakin rajin bersolek. Tak heran, meski dalam kondisi masa pandemi, kawasan Sentul, terutama Sentul Selatan semakin banyak dilirik para investor maupun end user.
Pembangunan infrastruktur yang begitu masif dalam kurun lima tahun terakhir ini menjadi pemicu serta mempercepat pertumbuhan kawasan yang lebih dikenal dengan Sentul City ini. Jika selama ini kawasan Sentul Selatan hanya mengandalkan akses tol Jagorawi, dalam waktu dekat kawasan Sentul akan didukung dengan Jalan Lingkar Luar Bogor (BORR) yang terkoneksi dengan Jalan Lingkat Luar Jakarta (JORR).
Tidak hanya itu, dibangunnya LRT (light rail transit) juga meningkatkan kepercayaan pengembang dan konsumen properti untuk membeli dan berinvestasi di Sentul Selatan. Pasalnya, jika LRT nanti beroperasi, akan memangkas waktu tempuh dari Sentul City ke Jakarta dan diperkirakan hanya memakan waktu tempuh sekitar 45 menit saja.
Seiring dengan itu, fasilitas pendukung kawasan sentul sebagai kota mandiri juga semakin komplit. Hadirnya jaringan pusat perbelanjaan asal Jepang, AEON Mall Sentul City, IKEA, Golf, Jungle Land Theme Park, Convention Center, hingga berbagai universitas ternama, menjadi daya pikat tersendiri, sekaligus membuktikan Sentul Selatan memang memiliki prospek cerah di masa mendatang.
Karena alasan itu juga, Sentul City terus datangi para pengembang – pengembang papan atas nasional mulai dari Group Lippo, Sentul City, Ciputra Group, Summarecon Group, Triniti Dinamik, Cipta Harmoni Lestari Group, Suryamas Dutamakmur, Adhi Commuter Properti (ACP), Karya Bintang Gemilang dan lainnya, begitu mantap untuk mengembangkan berbagai proyek properti premium.
Dengan kata lain, keelokan wilayah Sentul Selatan sudah diakui oleh banyak pihak. Seperti yang diungkapkan Pengamat Properti Ali Tranghanda misalnya. Meski tidak spesifik menyebut kawasan Sentul City, namun CEO dari Indonesia Property Watch (IPW) ini sepakat bahwa Selatan Jakarta, masih merupakan kawasan favorit untuk ditinggali maupun hanya sekedar untuk investasi.
“Kawasan selatan Jakarta sangat memenuhi kriteria sebagai kawasan hunian yang ideal dan menarik. Tidak hanya untuk ditinggali, namun juga untuk investasi. Alasannya, pengembangan infrastruktur akses dan banyaknya pengembang yang mulai membangun di area tersebut baik dari segi komersial, bisnis, dan hunian, akan membuat area atau kawasan tersebut akan tumbuh lebih cepat. Dan itu semua ada di kawasan Selatan Jakarta,” ujar Ali dalam sebuah seminar daring di Jakarta, pertengahan Oktober lalu.
Senada dengan itu, Andreas Audyanto, Chief Operating Officer (COO) The Sanctuary Collection mengatakan, berdasarkan dari berbagai survei, Sentul Selatan tidak hanya menarik bagi masyarakat (end user) sebagai tempat tinggal, tetapi juga sangat menguntungkan untuk investasi.
“Didukung panorama yang indah, udara di Sentul masih sejuk dan segar. Dalam kondisi pandemi seperti sekarang, suasana tenang dengan udara segar sangat dibutuhkan. Ya, Sentul Selatan ini ibarat berlian, tinggal dipoles sedikit lagi maka kemilaunya semakin kelihatan,” ujar Audy.
Memikat Pengembang Asing
Selain memiliki aksesibilitas yang mumpuni, kawasan Sentul Ciy juga juga ditunjang dengan keindahan alamnya yang memesona dan kondisi udara yang masih sejuk dan segar. Di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, tinggal di Sentul Selatan yang berada di ketinggian 200-500 meter di atas permukaan laut, tentu menjadi pilihan banyak orang.
Di sisi lain, kepadatan penduduk Sentul Selatan masih rendah dibandingkan kawasan lainnya di sekitar Jakarta yakni hanya sekitar 2.000 hingga 4.000 jiwa/km2. Karena itu, Sentul masih berpotensi untuk dikembangkan sebagai wilayah hunian rumah tapak dan hunian vertikal.
Sementara itu, kendati lokasinya dekat dari Ibu Kota Jakarta, dari sisi harga kawasan Sentul masih tergolong lebih terjangkau meskipun kawasan Sentul Selatan memiliki nilai tambah dengan suasana yang asri dan udara yang lebih bersih. Sebutlah misalnya seperti kawasan Serpong di barat Jakarta yang harga propertinya sudah menjulang sangat tinggi.
Untuk landed house di Bumi Serpong Damai (BSD) City misalnya, sekarang sulit untuk mendapatkan hunian di bawah Rp 5 miliar. Bahkan untuk hunian baru di kawasan tersebut dipasarkan sudah mencapai sekitar Rp 8 miliar hingga Rp 15 miliar per unit. Berbeda dengan di Sentul Selatan, dengan berbagai keunggulannya tadi, dimana masih banyak ditawarkan hunian dengan harga di bawah Rp 4 miliar per unit.
Potensi besar yang dimiliki kawasan Sentul ternyata tidak hanya menarik bagi pengembang besar nasional. Belakangan, pengembang- pengembang besar dari manca negara-pun mulai melirik kawasan sentul sebagai pengembangan proyek properti baru.
Sebutlah misalnya Perennial Real Estate Holdings Limited dan CNQC. Melalui PT Cipta Harmoni Lestari perusahaan pengembang asal Singapura hadir di kawasan Sentul City dengan mengembangkan sebuah kawasan hunian premium; The Sanctuary Collection Sentul di atas lahan seluas 25 hektar.
Sebagai pengembang besar dan sudah berpengalaman dibeberapa negara di dunia, resort mewah dengan spesifikasi yang eksklusif ini mendapat respon positif dari konsumen properti di tanah air.
Sumber : Indonesia Housing

Acara workshop yang bertemakan Architectural Products Workshop diselenggarakan oleh Indonesian Construction and Architecture Network (ICAN) dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi DKI Jakarta di Hotel All Seasons Thamrin

Untuk memiliki rumah yang berdekatan dengan alam di tengah kota sepertinya sulit dicapai. Hal yang bisa Anda lakukan adalah membuat sekeliling rumah menjadi area hijau, hingga menciptakan keasrian dan kesan natural.

Tiba juga pengumuman pemenang sayembara Mitra10 IDEA Architecture Design Competition 2019 dengan tema 'Contemporary Small House'