

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Rusunawa sebanyak satu twin block yang dibangun di Jalan Sadewo Kampung Ketanggungan, Kelurahan Wirobrajan Kabupaten Bantul, Yogyakarta dan menelan biaya pembangunan dan meubelair senilai Rp 8,52 Milyar.
“Pemerintah melalui Kementerian PUPR siap mendukung dan berkontribusi dalam menyiapkan kawasan pendidikan khususnya pendidikan agama Islam salah satunya dengan pembangunan Rusunawa untuk para santri,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya saat meresmikan Rusunawa Ponpes Mu’alimin Muhammadiyah di Yogyakarta.
Peresmian Rumah Susun Pondok Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono didampingi oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Buya Achmad Syafii Maarif serta Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Ali Auliah. Pada kegiatan tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Hajah Yuliana di sekitar kawasan Pondok Pesantren Mu’allimin Muhammadiyah.
Kementerian PUPR, imbuh Basuki, merasa bangga karena ikut dilibatkan dalam membangun kawasan pendidikan di lingkungan Ponpes Mu’alimin Muhammadiyah ini. Dirinya berharap dengan dukungan pembangunan Rusunawa bagi para santri ini dapat membawa berkah buat keluarga besar Kementerian PUPR agar semua pembangunan infrastruktur dan perumahan untuk masyarakat Indonesia dapat berjalan dengan baik di lapangan.
“Hal tersebut tentunya dapat menambah semangat kami (Kementerian PUPR – red) untuk menjalankan amanah rakyat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Khususnya melalui pembangunan infrastruktur dan perumahan,” katanya.
Rusunawa Ponpes Mu’alimin Yogyakarta dibangun oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pada tahun 2017 lalu. Bangunan vertikal tersebut ini terdiri dari satu twin block setinggi tiga lantai dengan unit hunian tipe barak sebanyak 12 unit.
Rusunawa yang memiliki desain arsitek yang khas dan di cat warna coklat tersebut telah dilengkapi dengan meubelair seperti lemari pakaian, tempat tidur tingkat dan meja dan kursi belajar bagi para santri. Daya tampung Rusunawa tersebut adalah 216 orang santri. Sedangkan biaya pembangunannya menelan anggaran sebesar Rp 7,7 Miliar dan untuk pengadaan meubelair sebesar Rp. 820 juta.
Rusunawa tersebut nantinya diperuntukkan bagi para santri laki-laki dan telah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas, meubelair, lapangan olahraga, area wudhu, toilet komunal. Setiap santri akan dikenai tarif sewa sebesar Rp. 150.000 lengkap dengan listrik, air dan biaya kebersihan.
Salah seorang santri Ponpes Mu’alimin asal Banyumas, Jawa Tengah bernama Faran Faiz (14 tahun) menyatakan, dirinya bersama para santri lainnya sangat senang tinggal di Rusunawa yang dibangun Kementerian PUPR tersebut. Sebab fasilitas di Rusunawa sudah sangat lengkap dan biaya sewanya juga sangat terjangkau.
“Saya sudah 1,5 tahun tinggal di Rusunawa ini dan kami sangat berterimakasih kepada Kementerian PUPR karena telah membangun rusun yang nyaman dan bagus. Di kamar mandinya juga ada showernya dan kamarnya sangat luas. Semoga Rusunawa ini bermanfaat bagi seluruh santri yang tinggal disini dan bermanfaat juga para santri lainnya yang akan mondok di Ponpes ini,” harapnya.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menjelaskan, saat ini Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan juga sedang membangun Rusunawa Ponpes Mu’allimin Muhammadiyah yang kedua di Jalan Wekudara Kecamatan Wirobrajan, Yogyakarta. Rusunawa tersebut juga dibangun sebanyak satu tower dan memiliki sembilan unit hunian tipe barak untuk para santri.
“Untuk Rusunawa Ponpes Mu’alimin Muhammadiyah yang kedua progres pembangunannya sudah mencapai 36,68 persen. Biaya pembangunan untuk Rusunawa tersebut senilai Rp 5,7 Miliar,” katanya.
Sumber : GPriority

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya memaksimalkan potensi dari penerapan ekonomi digital pada era industri 4.0.

Meramaikan gelaran Bintaro Design District (BDD) Festival 2019, Viro bekerjasama dengan Anneke Prasyanti dan Dani Hermawan menciptakan sebuah instalasi seni bertajuk Anata Rupa.

Dalam bidang arsitektur, hubungan antara desain dan pendidikan telah menjadi terkenal, terutama ketika menyangkut pendidikan anak-anak. Hubungan antara arsitektur, filsafat, dan sosiologi sudah sangat dikenal.