

Menemukan rumah kos yang nyaman tentu menguntungkan. Namun lebih beruntung lagi bila tipenya menyehatkan. Berdampak baik bagi jiwa dan raga. Untuk pemilik maupun para penghuni yang menyewa.
Pasalnya rumah kos diisi oleh beragam individu. Kebiasaan dan gaya hidup yang berbeda tentu berpengaruh pada satu sama lain. Semakin intens pengaruhnya jika ditambahkan kedudukan desain rumah kos yang menunjang atau tidak sama sekali.
Pada akhirnya, rumah kos bisa berubah menjadi sarang penyakit. Atau tidak menghadirkan lingkungan sosial yang sehat. Akibat bentuk rumah yang tidak menyediakan ruang interaksi di antara penghuninya. Akhirnya bukan untung, malah buntung.
Terpisah dengan pemilik
Sebaiknya area kos terpisah dengan bagian pemilik. Walau tetap satu atap. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan jalur keluar masuk khusus. Sehingga masing-masing memiliki privasi.
Luas kamar cukup dan sehat
Kamar menjadi ruang utama dalam rumah kos. Pastikan dalam kamar tersebut Anda bisa mendapatkan cahaya dan sirkulasi udara yang baik. Serta ukuran yang mencukupi. Kurang lebih berkisar di angka 2,5 x 3 meter. Mampu memuat single bed, satu buah meja, lemari baju, dan tersisa space untuk bergerak leluasa.
Jumlah kamar mandi berimbang
Demikian pula halnya dengan keberadaan kamar mandi. Saat sudah didesain tiap kamar mendapat satu buah kamar mandi, tentu tak jadi soal. Tapi berbeda bila difungsikan secara bersama-sama, alias kamar mandi luar. Jumlahnya mesti disesuaikan dengan jumlah kamar yang tersedia. Idealnya 1:3. Di mana satu kamar mandi digunakan oleh tiga orang penghuni.
Ruang santai bersama
Seringnya ruang santai bersama tidak terlalu diprioritaskan. Apalagi jika mayoritas penghuni dari kalangan pekerja. Rumah kos hanya difungsikan tempat istirahat saja. Segala kebutuhan dan hiburan bisa didatangkan sendiri dari dalam kamarnya.
Namun, adanya ruang ini bisa menjadi tempat berkumpul sekaligus berinteraksi. Memperkecil individual karena tidak saling mengenal. Antar penghuni dapat saling membaur dan membantu bila ada masalah yang terjadi.
Selasar atau lorong
Selain itu, selasar atau lorong juga tidak bisa ditiadakan. Berapapun banyaknya kamar dan luas lahan yang tersedia. Setidaknya lebar antar kamar yang saling berhadapan seluas 1,2 meter. Berguna sebagai lalu lintas gerak laju penghuni dan sirkulasi udara yang lebih baik.
Area servis yang bersih
Tidak berbeda jauh dengan rumah tangga biasa, rumah kos membutuhkan ruang servis. Seperti dapur, tempat cuci, dan lainnya. Perlu disesuaikan dengan keperluan penyewa dan tipikal kos. Namun jangan lupa. Upayakan area servis selalu tampil bersih, walau lembap tidak terhindarkan. Sebab area ini justru rawan sebagai tempat tinggal kuman dan penyebaran penyakit.
Parkir dan elemen hijau
Terakhir, urusan parkir dan elemen hijau teramat penting posisinya. Parkir sebagai wadah penampungan transportasi pribadi para penghuni. Tidak berhamburan di lahan yang bukan bagian rumah kos. Sedang elemen hijau memenuhi unsur estetika dan kesehatan. Contohnya taman kecil di halaman, berbagai tanaman di pot yang bisa diletakkan di lorong atau sudut ruangan.

A 3D-printed cement paste could one day be used to make buildings more resilient to natural disasters

GUNA membuktikan komitmen untuk membangun tepat waktu, PT. Setiawan Dwi Tunggal (SDT) melakukan serah terima unit, Ruko SouthCity Square di kawasan Pondok Cabe- Jakarta

Kamu sedang menekuni lagi hobi merawat tanaman hias di rumah?