The Magic of Bamboo
Administrator
5.Jul.2019

Atap dan tiang-tiang besar bambu “menyeruak” diantara rimbunnya pepohonan hijau. Bentuk bangunan yang menyerupai daun lebar diantara paduan bambu, dengan pencahayaan yang tepat membuat tampilan bangunan yang iconic ini menyedot perhatian. ‘Vila Daun Lebar’ dibangun di lahan 5.000 m2, tersembunyi dari kebisingan, sangat cocok untuk tempat peristirahatan.

Vila di kawasan Gianyar – Bali ini dirancang dengan prinsip hubungan berkesinambungan (sustainable) antara manusia, lingkungan dan alam, tanpa banyak mengubah kondisi topografinya. Arsitek menginginkan bangunan di bagian depan berbentuk daun yang menarik bagi siapa pun yang melihatnya. Area entrance memanfaatkan material bambu, yang memadukan unsur tradisional dan modern.

 

 

Bambu bisa diperlakukan secara modern, dengan memakai sistem joint dari metal /besi plat, sehingga biila terjadi gempa pada bangunan ini akan tetap berdiri karena bambu sifatnya fleksibel. Arsiteknya ingin ada campur tangan teknologi pada bangunan bambu

Bambu yang dipakai berasal dari Bandung, yaitu jenis bambu gombong untuk tiang dan bambu tali untuk atap, serta sedikit bambu temen.Konstruksi bambu ini mampu membuat bentangan hingga 17 meter.

Bangunan ini didesain transparan tanpa dinding penyekat solid untuk memaksimalkan sirkulasi udara segar dan memaksimalkan masuknya cahaya alami. Konsep terbuka ini juga berhasil mengoptimalkan kontinuitas visual antara area indoor dan area outdoor, yang “merangkul” ruang luar serta meminimalkan konsumsi energi listrik.

 

 

 
 

 

Pada salah satu dinding lobi dipasang bilah-bilah bambu sebagai hiasan dinding sehingga ada kesatuan dalam desainnya, dan bila malam hari ada efek lighting yang keluar dari sela-sela bilah bambu. Ambience romantic berhasil diwujudkan di area ini.

Vila dirancang sistem cluster dimana di masing-masing vila dibuat communal-space sebagai centre point dan memiliki taman pada tiap unitnya. Desain arsitkturnya tropical simplicity, dan memanfaatkan material lokal. Pembagian ruang di setiap vila ini, seluruhnya open space dengan view ke kolam renang (pool) yang pusatnya di ruang keluarga. Atap vila didesain seperti daun, sebagai pendekatan pada konsep nama ‘daun lebar’.

 

 

Taman dengan konsep berjenjang dan tanaman dibiarkan tumbuh wild, mampu menghadirkan keindahan layaknya suasana Ubud yang mengusung tag-line “Slow Living Reathreat” dengan mempertahankan dua pohon langka, yaitu pohon buah Tin.

 

 

Sumber : Asrinesia


Tags : bangunesia, indobuildtech, bambu, penggunaan bambu, arsitek, seni, interior bangunan
Recently Submitted Blog Posts
Must Read
Sektor Apartemen Sewa Mulai Pulih Ditopang Short Stay dan Staycation

Pandemi sangat berdampak pada sektor properti hunian sewa selama dua tahun terakhir

M101 Skywheel

M101 Skywheel is an upcoming 78-storey development located at Kampung Baru, Kuala Lumpur

IndoBuildTech Expo 2022 Resmi Dibuka PESTA PRODUK TOP BRAND LEBIH LENGKAP DAN HARGA LEBIH TERJANGKAU, SOLUSI AKHIR TAHUN UNTUK KEBUTUHAN KOMPONEN BANGUNAN DAN PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA MODERN

Untuk ke-21 kalinya IndoBuidTech Expo – pameran terbesar building material, interior dan arsitektur di Indonesia, diresmikan pembukaannya hari ini, Rabu 16 November 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-City – Tangerang Banten